Pujangga melebur kalut nan puitis
menangisi sajak yang terangkai pada malam ini
aku yang tertahan meratapi batas yang mengiris
dia semakin menjauh bahkan tak tampak lagi di sini
Aku lepaskan elang melayang terbang
menduduki menara tertinggi di riwayat hati
ku tatap hingga ketajaman mata itu memandang
dan perlahan menjarak pilu dan pergi
Aku meringis tertatih
sembari aku menyair dan merintih
teriak hati berkata perih
menggenggam luka nanah yang pedih
Jarak semakin meluas cinta
bisakah aku menguras samudera
hingga ku mampu berlari meninggalkan derita
kembali memelukmu membuang lara
Ku tak tahu di mana hati mu itu bernaung
sementara aku melawan hati dan sengit bertarung
ingin saja aku buang luka nanah ini hingga membusuk
namun, cinta mu telah merasuk hingga menulang rusuk
Kenapa tak kau lihat dulu ini
sebelum kau mengarungi sejuta keglamoran dunia yang menyepi
setidaknya pertimbangkanlah rasa ini
yang naif berharap walau jelas sungguh tak ada lagi arti
kenapa aku bebal ingin menggapai
jelas itu tak mungkin lagi tercapai
kau begitu saja berjalan melepas kisah
dan kau katakan "jadikan saja ini kenangan terindah"
Semudah itu kah melantunkan hati yang terpaut
tidak seperti kau yang hanya menyentuh tak merekat dalam kabut
aku ini ketulusan yang ingin menuntut
namun, memupus rasa menghidupkan kalut
Cinta
aku sadar tak mungkin meraih mu
merebut dan merenggut hidup yang bukan ingin mu
apa lah seorang pengemis cinta di mata hati mu
hanya membuyarkan mimpi yang beranjak kau bangun dalam hidup mu
Perlahan ku sadari
aku lah malam gelap yang ingin berjumpa matahari
mungkin, sebaiknya aku tetap menangis bersama peri
tanpa perlu kau tau bahwa aku membalut luka ini sendiri
Jika ku dapat menitipkan pesan ini kepada malaikat
ku ingin dia menjaga hidupmu dengan erat
dan jika aku dapat menjumpai Tuhan dan meminta
ku ingin kau tetap dalam kebahagiaan tanpa batas anugerah Sang Pencipta.
Kini ku relakan hatimu mengarungi seluruh benua
walaupun aku tak tahu kapan kita kembali bersua
setidaknya...
hanya ingin menatap wajah yang berhasil mendiami hatiku
hingga ku biarkan saja mengenang dalam dan membeku
Semoga waktu selalu bergulir indah
aku akan berusaha menghapus gelisah
hingga ku dapat memaknai hakikat sebuah kisah
manis, pahit atau apapun itu adalah anugerah.
Biarkan rasa ini mengalir sampai ia mampu bermuara
walaupun, aku tak entah di mana akhirnya?
Hidayatul sya'diah